Scene graph dan 3D Engine
3D engine adalah sistem perangkat lunak yang dibuat dan dirancang untuk menciptakan dan mengembangkan gambar 3D, fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render (renderer) untuk 2D/3D grafis.
Konsep scene graph merupakan inti dari Java3D. Sebuah scene graph merupakan g rafik yang mempresentasikan geometri, material, dan pencahayaan. Scene graph dimulai dari root dengan sebuah Virtual Universe dan mencakup transformasi serta geometri untuk mendefinisikan objek di dunia maya. Secara garis besar, ada tiga tahap fundamental yang diperlukan untuk menghasilkan objek 3D, yaitu:
– Menciptakan objek Canvas3D.
– Menciptakan sebuah scene graph.
– Menghubungkan objek Canvas3D ke objek BranchGroup yang menunjuk root dari scene graph.
OGRE hanya digunakan untuk me-render. Dengan kata lain, fitur OGRE hanya khusus menangani vector & matOix classes, memory handling, dan lain lain. Ini bukan lah salah satu dari semua solusi dalam istilah game development/simulasi. OGRE tidak menyediakan audio/physics support.
Script dan Storyboard Game Komputer
Script
Contohnya ialah penyisipan skrip
assembly ke dalam program Pascal untuk mengakses hardware pada level bahasa
tingkat rendah. Skrip merupakan kumpulan sintaks bahasa pemrograman yang siap
untuk di-compile
Konsep seharusnya berguna untuk
memberikan gambaran garis besar tentang cerita, prinsip-prinsip mekanisme game,
dan titik berat untuk gameplay. Karena itu konsep mencakup prinsip-prinsip
dasar, gaya game, kerangka peraturan, sinopsis cerita (kalau ada cerita),
karakteristik game, contoh misi, atau situasi-situasi dalam game dan bisa juga
diferensiasi perangkat pengguna atau ada eek-efek khusus serta akhirnya
unsur-unsur spesifik yang menjadi andalan pencipta. Dalam penutup sinopsis
seharusnya dicantumkan daftar unsur yang unik dan orisinil serta faktor-faktor
yang bisa dijadikan daya jual tinggi bagi judul tersebut.
Daftar Pustaka :
http://dinyfr.blogspot.com/2013/10/3d-engine-dan-scene-graph_20.html
http://berawalkapital.blogspot.com/2019/05/desain-skenario-script-dan-storyboard.html
https://isunps3modz.wordpress.com/2018/04/07/teknologi-game-bisnis-dalam-komputer-dan-3d-engine-scene-graph/
3D engine adalah sistem perangkat lunak yang dibuat dan dirancang untuk menciptakan dan mengembangkan gambar 3D, fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render (renderer) untuk 2D/3D grafis.
Konsep scene graph merupakan inti dari Java3D. Sebuah scene graph merupakan g rafik yang mempresentasikan geometri, material, dan pencahayaan. Scene graph dimulai dari root dengan sebuah Virtual Universe dan mencakup transformasi serta geometri untuk mendefinisikan objek di dunia maya. Secara garis besar, ada tiga tahap fundamental yang diperlukan untuk menghasilkan objek 3D, yaitu:
– Menciptakan objek Canvas3D.
– Menciptakan sebuah scene graph.
– Menghubungkan objek Canvas3D ke objek BranchGroup yang menunjuk root dari scene graph.
- Ogre 3D
OGRE hanya digunakan untuk me-render. Dengan kata lain, fitur OGRE hanya khusus menangani vector & matOix classes, memory handling, dan lain lain. Ini bukan lah salah satu dari semua solusi dalam istilah game development/simulasi. OGRE tidak menyediakan audio/physics support.
Fitur-fitur
pada OGRE:
- Desain yang object-oriented dengan menggunakan plugin untuk mempermudah memasukkan fitur lainnya
- Engine berbasis scane graph dengan bantuan untuk sebuah varietas yang luas, octree, BSP, & paging landscape scene manager
- Multi-platform dengan dukungan OpenGL & Direct 3D. Bisa me-render konten yang sama di beda platform tanpa harus mempunyai content creator. dapat diakses pada platform Linux, Mac OS, dan semua versi Windows
- OGRE mendukung program vertex dan fragment selama ditulis dengan GLSH, HLSL, Cg, dan assembler
- The landscape scene manager untuk progressive LOD, yang mana bisa dibuat secara otomatis dan manual
- Engine annimasi yang men-support penuh untuk multiple hardware
- Processing
- Unity 3D
- Game Maker
Script dan Storyboard Game Komputer
Script
Dalam pemrograman komputer, naskah/script adalah sebuah program atau urutan instruksi yang ditafsirkan atau dilakukan
dengan program lain daripada oleh komputer prossesor. Skrip (script) adalah
semacam bahasa pemrograman dalam tingkat kesulitan yang lebih rendah, tanpa
aplikasi hasil kompilasi interpreter; skrip biasanya disisipkan ke dalam bahasa
pemrograman yang lebih kompleks dan hasil skrip digunakan oleh bahasa
pemrograman yang lebih kompleks itu.
Story Board
Storyboard adalah suatu sketsa
gambar yang disusun secara berurutan sesuai naskah cerita. Dengan storyboard
maka pembuat cerita dapat menyampaikan ide cerita secara lebih mudah kepada
orang lain, karena dengan storyboard maka pembuat cerita dapat membuat
seseorang membayangkan suatu cerita mengikuti gambar-gambar yang sudah tersaji,
sehingga dapat menghasilkan persepsi yang sama dengan ide cerita yang di buat.
Storyboard juga dapat di artikan sebagai naskah yang di sajikan dalam bentuk sketsa
gambar yang berurutan, berguna untuk memudahkan pembuatan alur cerita maupun
pengambilan gambar.
Konsep
Pembuatan Scripting pada game
Pemilihan Bahasa Pemrograman
Pemrograman
suatu game bisa menggunakan berbagai macam jenis bahasa pemrograman.
Diantaranya yang terkenal adalah C++, C dan Java.
Proses
pembuatan game modern bisa memakan waktu 1-3 tahun untuk menyelesaikannya.
Lamanya suatu pengembangan bergantung pada sejumlah faktor, seperti genre,
skala, platform pengembangan dan jumlah aset.
Sebagai
contoh, sebuah game puzzle yang sederhana dengan menggunakan grafik 2D akan
jauh lebih sedikit memakan waktu untuk dikembangkan daripada game role-playing
komputer 3D.
Walaupun
terdapat banyak sekali pilihan bahasa pemrograman untuk membuat game, namun
pada intinya bahasa tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a)
Speed
Bahasa
scripting untuk game harus mampu berjalan secepat mungkin. Jika kita berniat
untuk menggunakan banyak script untuk perilaku karakter dan kejadian di level
game, maka script akan perlu untuk mengeksekusi sebagai bagian dari loop game
utama. Ini berarti bahwa script yang lambat akan memakan waktu yang kita
butuhkan untuk membuat suatu adegan, menjalankan mesin fisika, atau menyiapkan
audio.
b)
Kompilasi dan Interpretasi (penyusunan dan penafsiran)
Bahasa
scripting secara luas diinterpretasikan,melalui susunan serangkaian byte.
Penafsiran bahasa diambil melalui format teks. Interpreter melihat setiap
baris, penyusunan bekerja sesuai yang maksud dari script, dan melakukan
tindakan yang spesifik.
Bahasa
byte-terkompilasi dikonversi dari teks ke format internal, yang disebut byte
code. Kode byte biasanya jauh lebih padat daripada format teks. Karena kode
byte dalam suatu format dioptimalkan ketika dieksekusi, agar dapat berjalan
lebih cepat.
c)
Ekstensibilitas dan Integrasi
Bahasa
scripting perlu memiliki akses ke fungsi yang signifikan ke dalam game. Sebuah
script yang mengendalikan karakter, misalnya, harus mampu untuk menanyai game
untuk mencari tahu apa yang bisa dilihat dan kemudian membiarkan game tahu apa
yang akan dilakukan sebagai aksinya.
Serangkaian
fungsi yang dibutuhkan untuk mengakses ini jarang diketahui ketika bahasa
scripting telah diimplementasikan atau dipilih. Hal ini penting untuk memiliki
sebuah bahasa yang dapat dengan mudah memanggil fungsi-fungsi atau menggunakan
kelas main code dalam game. Biasanya, itu adalah penting bagi programmer untuk
dapat mengekspos fungsi baru atau kelas yang dengan mudah ketika pembuat script
memintanya.
d)
Re-Entrancy (ikut serta ulang)
Fungsi
ini sering berguna untuk memanggil script menjadi diikutsertakan ulang. Mereka
dapat berjalan untuk sementara waktu, dan ketika anggaran waktu telah habis
script akan dapat ditunda. Ketika script selanjutnya mendapatkan beberapa waktu
kembali, maka akan dapat menjalankan kembali script yang ditunda sebelumnya.
Hal
ini sering membantu untuk membiarkan kontrol hasil script saat mencapai jeda
normal. Kemudian sebuah algoritma penjadwalan dapat memberikan lebih banyak
waktu untuk meminimalisasi penggunaan sumber daya.
Sebuah
script untuk mengendalikan sebuah karakter, misalnya, mungkin memiliki lima
tahapan yang berbeda (memeriksa situasi, memeriksa kesehatan, menentukan
gerakan, rencana rute, dan melaksanakan gerakan). Ini semua dapat dimasukkan
dalam satu script yang menghasilkan penyekat antara setiap bagian. Kemudian
masing-masing akan berjalan dengan setiap lima frame, dan beban dari eksekusi
AI akan didistribusikan.
Re-entrancy
yang lebih canggih harus memungkinkan penulis script untuk menandai bagian yang
tidak boleh terputus.
- Embedding (penanaman)
Embedding
berhubungan dengan ekstensibilitas. Sebuah bahasa yang tertanam dirancang untuk
dimasukkan ke dalam program lain. Ketika kita menjalankan bahasa scripting dari
workstation, biasanya akan menjalankan program khusus untuk menafsirkan file
source code. Dalam game, sistem scripting perlu dikontrol dari dalam program
utama. Game yang menentukan jalannya script harus dijalankan dan harus dapat
memberitahu mesin terkait bahasa scripting yang cocok untuk memproses script
tersebut.
- Bahasa Open Source
Banyak
bahasa scripting game populer yang dirilis di bawah lisensi open source.
Software open-source dirilis di bawah lisensi yang memberikan hak user untuk
memasukkannya ke dalam perangkat lunak mereka sendiri tanpa membayar biaya
tambahan.
Daftar Pustaka :
http://dinyfr.blogspot.com/2013/10/3d-engine-dan-scene-graph_20.html
http://berawalkapital.blogspot.com/2019/05/desain-skenario-script-dan-storyboard.html
https://isunps3modz.wordpress.com/2018/04/07/teknologi-game-bisnis-dalam-komputer-dan-3d-engine-scene-graph/
Komentar
Posting Komentar