Tugas Minggu 3 Softskill
Artificial Intelligence (AI) / Kecerdasan Buatan
AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan merupakan salah satu cabang ilmu computer yang mempelajari bagaimana cara membuat sebuah mesin cerdas, yaitu mesin yang mempunyai kemampuan untuk belajar dan beradaptasi terhadap sesuatu.Prinsip ini meliputi struktur data yang digunakan dalam representasi pengetahuan tersebut, serta bahasa dan teknik pemrograman yang digunakan dalam mengimplementasikannya.
Jika diartikan tiap kata, artificial artinya buatan, sedangkan intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas. Jadi artificial intelligence maksudnya adalah sesuatu buatan atau suatu tiruan yang cerdas. Cerdas di sini kemungkinan maksudnya adalah kepandaian atau ketajaman dalam berpikir, seperti halnya otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah.
Tujuan dari riset-riset Artificial Intelligence (AI) / Kecerdasan Buatan adalah bagaimana membuat sebuah mesin bisa berfikir sama halnya dengan manusia yang bisa berfikir. AI digunakan untuk menjawab problem yang tidak dapat diprediksi dan tidak bersifat algoritmik atau prosedural. Sampai saat ini, para peneliti di bidang AI masih banyak menyimpan pekerjaan rumah mereka disebabkan kompleksitas penelitian di bidang Artificial Intelligence (AI) / Kecerdasan Buatan serta faktor dukungan teknologi untuk merealisasikannya. Karena area cakupan yang luas, Artificial Intelligence (AI) / Kecerdasan Buatan dibagi lagi menjadi subsub bagian di mana sub-sub bagian tersebut dapat berdiri sendiri dan juga dapat saling melengkapi satu dengan lainnya.
Jika diartikan tiap kata, artificial artinya buatan, sedangkan intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas. Jadi artificial intelligence maksudnya adalah sesuatu buatan atau suatu tiruan yang cerdas. Cerdas di sini kemungkinan maksudnya adalah kepandaian atau ketajaman dalam berpikir, seperti halnya otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah.
Tujuan dari riset-riset Artificial Intelligence (AI) / Kecerdasan Buatan adalah bagaimana membuat sebuah mesin bisa berfikir sama halnya dengan manusia yang bisa berfikir. AI digunakan untuk menjawab problem yang tidak dapat diprediksi dan tidak bersifat algoritmik atau prosedural. Sampai saat ini, para peneliti di bidang AI masih banyak menyimpan pekerjaan rumah mereka disebabkan kompleksitas penelitian di bidang Artificial Intelligence (AI) / Kecerdasan Buatan serta faktor dukungan teknologi untuk merealisasikannya. Karena area cakupan yang luas, Artificial Intelligence (AI) / Kecerdasan Buatan dibagi lagi menjadi subsub bagian di mana sub-sub bagian tersebut dapat berdiri sendiri dan juga dapat saling melengkapi satu dengan lainnya.
Sebagian dari kita mempunyai
pengalaman mengenai permainan sederhana yang
memungkinkan pengujian
keefektifan heuristic yang kita punyai. Kita tidak perlu
mencarinya dan berkonsultasi
dengan pakar dalam beberapa area permasalahan
esetoric seperti kedokteran
dan matematika. Dengan alasan ini maka permainan
merupakan bidang yang
memberikan salah satu domain besar untuk studi heuristic.
Perbedaan antara Kecerdasan Buatan (Komputer) dengan Kecerdasan Alami (Manusia)
Kecerdasan Buatan:
- Bersifat permanen
- Mudah diduplikasi dan disebarluaskan
- Dapat lebih murah daripada manusia cerdas
- Konsisten dan menyeluruh
- Dapat didokumentasikan
Kecerdasan Alami:
- Bersifat kreatif
- Menggunakan pengalaman panca indra secara langsung
- Menalar berdasarkan pemahaman yang luas dari pengalaman
- Memiliki tingkat ketrampilan yang luas mulai dari pemula, pemula lanjut, kompeten,
- profisien, dan ahli (expert)
Ada beberapa aplikasi yang
menggunakan teknik pencarian ini, yaitu:
a. Papan game dan puzzle
(tic-tac-toe, catur, menara Hanoi).
b. Penjadwalan dan masalah
routing (travelling saleman problem).
c. Parsing bahasa dan interpretasinya
(pencarian struktur dan arti).
d. Logika pemrograman
(pencarian fakta dan implikasnya).
e. Computer vision dan
pengenalan pola.
f. Sistem pakar berbasis kaidah (rule based expert
system).
Pencarian adalah suatu proses
mencari solusi dari suatu permasalahan melalui
sekumpulan kemungkinan ruang
keadaan (state space). Ruang keadaan merupakan
suatu ruang yang berisi semua
keadaan yang mungkin.
Keadaan suatu
pencarian meliputi:
a. Keadaan sekarang/awal.
b. Keadaan tujuan-solusi yang
dijangkau dan perlu di periksa apakah telah mencapai
sasaran.
c. Biaya atau nilai yang
diperoleh dari solusi.
Solusi merupakan suatu
lintasan dari keadaan awal sampai keadaan tujuan. Secara
umum proses pencarian dapat
dilakukan seperti berikut:
a. Memeriksan keadaan
sekarang/awal.
b. Mengeksekusi aksi yang
dibolehkan untuk memindahkan keadaan berikutnya.
c. Memeriksa jika keadaan baru merupakan solusinya.
Contoh-contoh Aplikasi AI
Berikut ini beberapa contoh-contoh aplikasi AI yang sudah diterapkan dan memberikan sumbangsih yang cukup diperhitungkan dalam kemajuan teknologi. Kebanyakan aplikasi AI yang banyak dipakai diambil dari bidang Expert System, diantaranya adalah :a. Bidang Pertanian
Pada bidang Pertanian, dibuat ES untuk memprediksi kerusakan pada jagung yang disebabkan oleh ulat hitam dan memberikan konsultasi untuk mendiagnosa kerusakan pada kacang kedelai dengan menggunakan pengetahuan tentang gejala kerusakan dan lingkungan tanaman.b. Bidang Kimia
Pada bidang Kimia, dibuat ES untuk menganalisa struktur DNA dari pembatasan segmentasi data enzim dengan menggunakan paradigmagenerate & test.
c. Bidang Sistem Komputer
Pada bidang Sistem Komputer, dibuat ES untuk membantu operator komputer untuk monitoring dan mengontrol MVS (multiple virtual storage) sistem operasi pada komputer mainframe IBM.
d. Bidang Elektronik
Pada bidang Elektronik, dibuat ES untuk mengidentifikasi masalah pada jaringan telepon, ES untuk simulasi perancangan DLC (digital logic circuits) dan mengajari pelajar bagaimana cara mengatasi masalah pada sirkuit elektronik.
e. Bidang Hukum
Pada bidang Hukum, dibuat ES untuk membantu para auditor profesional dalam mengevaluasi potensi kegagalan pinjaman klien berdasarkan sejarah pinjaman, status ekonomi, kondisi piutang.
f. Bidang Militer
Pada bidang Militer, dibuat ES untuk membantu menganalisa perkiraan situasi pertempuran, memberikan interpretasi taktik laporan sensor intelijen dan memberikan rekomendasi alokasi senjata kepada komandan militer pada saat situasi perang.
Di atas merupakan beberapa contoh dari AI yang sudah diaplikasikan dalam beberapa bidang. Masih banyak aplikas-aplikasi AI yang tidak mungkin disebutkan semua di sini. Beberapa contoh di atas sudah dapat memberikan gambaran bahwa cakupan Artificial Intelligence (AI) / Kecerdasan Buatan tidak hanya dibidang ilmu komputer tetapi bisa bekerja sama dengan bidang lain untuk menciptakan sebuah sistem yang saling mendukung.
Decision tree learning, yang
dikenal juga sebagai top-down induction of decision
trees adalah teknik
pembelajaran mesin yang membangun representasi aturan
klasifikasi berstruktur
sekuensial hieraki dengan cara mempartisi himpunan data latih
secara rekursif.
Mesin finite-state adalah
model yang digunakan untuk merepresentasikan dan
mengendalikan aliran eksekusi.
Ini sangat cocok untuk menerapkan AI (kecerdasan
buatan) dalam game, menghasilkan hasil yang bagus
tanpa kode yang rumit.
4 Dasar Kategori
di Konsep dasar Ai(Kecerdasan Buatan)
1. Acting Humanly
Acting humanly ialah system
yang melakukan pendekatan dengan menirukan tingkah
laku seperti manusia yang
dikenalkan pada tahun 1950 degan cara kerja pengujian
melalui teletype yaitu jika
penguji (integrator) tidak dapat membedakan yang
mengintrogasai antara manusia
dan computer maka computer tersebut dikatakan
lolos(menjadi kecerdasan
buatan).
2. Thinking
Humanly
Yaitu system yang dilakukan
dengan cara intropeksi yaitu penangkapan pemikiran
Psikologis Manusia pada
computer,hal ini sering diujikan dengan neuron ke neuron
lainnya atau sel otak dengan
sel otak lainnya cara pembelajarannya yaitu melalui
experiment-experimen.
3. Thinking
Rationaly
Ini merupakn system yang
sangat sulit ,karena sering terjadi kesalah dala, prinsip dan
prakteknya,system ini dikenal
dengan penalaran komputasi.
4. Actng Rationaly
Yaitu system yang melakukan aksi dengan cara
menciptakan suatu robotika cerdas yang
menggantikan tugas manusia.
1.
Anita Desiani & Muhammad Arhami. Konsep Kecerdasan Buatan. ANDI. Yogyakarta.
2006.
2.
Suyanto. ARTIFICIAL INTELLIGENCE: SEARCHING, REASONING, PLANNING DAN
LEARNING.
Informatika Bandung. Bandung. 2007.
3. Morris W. Firebaugh, “Artifial Intelligence – A
Knowledge Based Approach”, 1989, PWS
Publishing Company, Boston.
Komentar
Posting Komentar